perempuan-perempuan perkasa
DISUSUN OLEH:
Irfan baihaqi
Ahmad shofiyulloh
M.Zubair aly
puisi perempuan - prempuan perkasa
perempuan – perempuan yang membawa bakul di pagi buta,dari manakah meraka?
Ke stasiun kereta mereka datang dari
bukit – bukit desa
Sebelum peluit kereta api terjaga
Sebelum hari bermula dari pesta kerja
Perempuan – perempuan yang membawa
bakul dalam kereta kemanakah mereka?
Di atas roda – roda baja mereka
berkendara
Mereka berlomba dengan surya menuju ke
gerbang kota
Mereka hidup di pasar – pasar kota
Perempuan – perempuan yang membawa
bakul dalam kereta, siapa mereka?
Akar – akar yang melata dari tanah
perbukiatan turun ke kota
Mereka cinta kasih yang bergerak
menghidupi desa demi desa
Watak toko tersebut
- Pekerja keras
Tokoh yang di pilih oleh penyair dalam puisi di atas
- perempuan-perempuan yang membawa bakul
Yang di lakukan tokoh dalam puisi tersebut
- Perempuan tersebut membawa bakul di pagi – pagi hari kemudian naikkeretra dan menuju ke pasar – pasar kota untuk berjualan danmenjajakan daganganya.
Sumbangan para tokoh dalam kehidupan
- bekerja keras untuk menghidupi desanya
Gagasan utama dalam puisi tersebut
• Perempuan-perempuan yang membawa bakul di pagi-pagi hari
kemudian menaiki kereta dan menuju ke pasar-pasar kota untuk berjualan
Parafrase puisi tersebut
seorang perempuan
yang perkasa, yang membawa bakul di pagi-pagi hari, mereka datang dari
bukit-bukit desa dan pergi ke stasiun kereta sebelum peluit kereta berbunyi dan
sebelum hari sudah terang dan orang-orang pergi bekerja.
seorang perempuan
yang perkasa, yang membawa bakul di dalam kereta, meraka menaiki kereta dan
melawan panasnya terik matahari untuk menuju ke kota dan mnjajakan daganganya
di pasar-pasar kota.
seorang perempuan
yang perkasa, yang membawa bakul, dia adalah mereka yang dari kaum-kum kecil
dari perbukitan turun ke kota untuk mencari nafkah dan dia yang cinta kasih
yang bekerja untuk menghidupi desanya.
Tema puisi tersebut
Kerja keras untuk memenuhi kehidupan sehari-hari
Kesamaan
puisi tersebut dengan realita
Puisi tersebut sama halnya dengan kisah nyata perjuangan
seorang ibu berikut ini
puisi tersebut sama halnya
dengan perjuangan ibu-ibu penjual
kasur,yang sering kita temui di jalan-jalan ,mereka menjajakan daganganya hingga berjalan kiloan meter hanya untuk
mendapat untung puluhan ribu, mereka
tetap menjajakan daganganya meski panas terik matahari, tapi mereka tetap
selalu kuat melalui hari demi hari.
file dapat di download di bawah ini
MS powerpoint
MS word
Tidak ada komentar:
Posting Komentar