Rabu, 30 April 2014

analisis puisi perempuan-perempuan perkasa

Hasil analisis puisi
perempuan-perempuan perkasa


 DISUSUN OLEH:
Irfan baihaqi

Ahmad shofiyulloh

M.Zubair aly
puisi perempuan - prempuan perkasa


perempuan – perempuan yang membawa bakul di pagi buta,dari manakah meraka?

        Ke stasiun kereta mereka datang dari bukit – bukit desa

        Sebelum peluit kereta api terjaga

        Sebelum hari bermula dari pesta kerja

        Perempuan – perempuan yang membawa bakul dalam kereta kemanakah mereka?

        Di atas roda – roda baja mereka berkendara

        Mereka berlomba dengan surya menuju ke gerbang kota

        Mereka hidup di pasar –  pasar kota

        Perempuan – perempuan yang membawa bakul dalam kereta, siapa mereka?

        Akar – akar yang melata dari tanah perbukiatan turun ke kota

        Mereka cinta kasih yang bergerak menghidupi desa demi desa

Watak toko tersebut


  •   Pekerja keras

Tokoh yang di pilih oleh penyair dalam puisi di atas


  •   perempuan-perempuan yang membawa bakul

Yang di lakukan tokoh dalam puisi tersebut


  • Perempuan tersebut membawa bakul di pagi – pagi hari kemudian naikkeretra dan menuju ke pasar –     pasar kota untuk berjualan danmenjajakan daganganya.
Sumbangan para tokoh dalam kehidupan

  • bekerja keras untuk menghidupi desanya





Gagasan utama dalam puisi tersebut


       Perempuan-perempuan yang membawa bakul di pagi-pagi hari kemudian menaiki kereta dan menuju ke pasar-pasar kota untuk berjualan

Parafrase puisi tersebut

     seorang perempuan yang perkasa, yang membawa bakul di pagi-pagi hari, mereka datang dari bukit-bukit desa dan pergi ke stasiun kereta sebelum peluit kereta berbunyi dan sebelum hari sudah terang dan orang-orang pergi bekerja.
     seorang perempuan yang perkasa, yang membawa bakul di dalam kereta, meraka menaiki kereta dan melawan panasnya terik matahari untuk menuju ke kota dan mnjajakan daganganya di pasar-pasar kota.
     seorang perempuan yang perkasa, yang membawa bakul, dia adalah mereka yang dari kaum-kum kecil dari perbukitan turun ke kota untuk mencari nafkah dan dia yang cinta kasih yang bekerja untuk menghidupi desanya.

Tema puisi tersebut

  Kerja keras untuk memenuhi kehidupan sehari-hari 

Kesamaan puisi tersebut dengan realita

Puisi tersebut sama halnya dengan kisah nyata perjuangan seorang ibu berikut ini
puisi tersebut sama halnya  dengan  perjuangan ibu-ibu penjual kasur,yang sering kita temui di jalan-jalan ,mereka menjajakan daganganya  hingga berjalan kiloan meter hanya untuk mendapat  untung puluhan ribu, mereka tetap menjajakan daganganya meski panas terik matahari, tapi mereka tetap selalu kuat melalui hari demi hari.  



file dapat di download di bawah ini

MS powerpoint 



 







MS word 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar